![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4GzrlZbfhgT7IIJEW_yjYAr8u1_Nul-6mZ75d-_0JrjtEb2Ufc4RbBWiVHQoaySbGwO0HBwsaRpZE5CLLAltsFQpfdiZdKXlBYp2JKu_4tPt7gktj5i_udO2Xxie1eStM8S7L4wnGoyc/s320/rtrre.jpeg)
Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam peresmian Menara Siger, 30 April 2008, menyatakan optimistis Menara Siger akan mendorong kemajuan Lampung. Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine, penandatanganan prasasti, serta penglepasan merpati bersama puluhan duta besar.
Dengan iringan lagu Mars Lampung oleh Korps Musik (Korsik) Pemprov Lampung, Ny. Truly Sjachroedin menggunting rangkaian melati di pintu masuk bangunan menara enam lantai tersebut. Gubernur memasuki menara bersama duta besar Kroatia, Sri Lanka, Jepang, Palestina, Afghanistan, Singapura, Filipina, keluarga Sultan Banten dan Sultan Kanoman Cirebon. Peresmian ini juga diwarnai pembukaan stan seluruh kabupaten/kota. Mulut Naga
Posisi strategis Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu gerbang Sumatera diibaratkan sebagai mulut naga yang memuntahkan kurang lebih 80 ribu ton hasil-hasil pertanian per hari. Dengan penggunaan teknik ferrocement, Menara Siger dijamin mampu menahan terpaan angin kencang. Bangunan ini merupakan karya arsitek asli Lampung, Ir. Hi. Anshori Djausal M.T.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8ZkAaB3WiraCFsGeVVwlwKbD_yKYsbtUMe_tYUs15m_nThYrxUqhHc92AM817vEbc8R5-aYoKCI-2Ttvm5gMd2ktcr_N910sRbm8nEzgCs4HF2aGS_dGcZa511frhYS0IBRJJ1nv3sic/s1600/eee.jpeg)
Menata Siger adalah paduan antara land mark dan pariwisata. Bagi Anshori, Menara Siger ibarat gadis cantik yang akan memancing setiap orang untuk melamarnya. Maksudnya, Menara Siger akan menumbuhkan daya tarik dan magnet bagi setiap orang, termasuk daya tarik investasi. Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCTJ6s7dpVp-jb230tamd6VFSmsIhR-JV3B9jBLqdSnx-nMiUorgYkhGdLoQ0EfqWqAxTD4QOeXT-xSgX3MFFOeLcoZCcDFYV1Q6sPPx-N5FXH7BatEsj9oJYM4gXhIatt40UQ85Qa_e0/s1600/rrtrfg.jpeg)
Hal lainnya yang tidak kalah menarik, di menara yang diresmikan Gubernur Lampung Sjahchroedin ZP ini tercantum pula informasi penanda titik nol dan jarak-jarak ke wilayah lain, baik di Sumatera maupun Jawa. Dari tempat ini, misalnya, kita bisa tahu bahwa jarak Bakauheni ke Banda Aceh mencapai 2.652 kilometer.
Dari papan informasi di Lantai II di menara ini pula kita tahu bahwa jarak Bakauheni-Jakarta sebetulnya tidak terlalu jauh, hanya 117 km. Jarak ini tidak lebih jauh dari Jakarta Bandung.
Untuk bisa masuk ke kawasan Menara Siger, pengunjung dikenai biaya tidak resmi Rp 5.000 per motor atau Rp 10.000 untuk mobil. Untuk bisa lebih masuk ke dalam bangunan, para pengunjung dikenai lagi biaya Rp 1.000 per orang. Menara ini dilengkapi pula dengan sejumlah informasi tentang wisata di Lampung.
Dari menara yang berketinggian 110 meter di atas permukaan laut inilah kita bisa melihat pemandangan pesisir Merak, Banten. Pasalnya, jarak Merak-Bakauheni hanya 27 km. Namun, baik Merak maupun Pulau Jawa hanya bisa terlihat jika cuaca sedang cerah.
http://menarasigerlampung.blogspot.com/2010/10/menara-siger-visit-to-lampung.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar